EVALUASI PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT



  1. Latar Belakang
Kesehatan merupakan modal utama dalam kehidupan setiap orang, dimanapun dan siapapun pasti membutukan badan yang sehat, baik jasmani maupun rohani guna menopang aktifitas kehidupan sehari-hari. Begitu pentingnya nilai kesehatan ini, sehingga seseorang yang menginginkan agar dirinya tetap sehat harus melakukan berbagai macam cara untuk meningkatkan derajat kesehatannya, seperti melakukan penerapan pola hidup sehat dan pola makan yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari (Mubarak, 2009).
Seseorang yang hidup ditengah masyarakat sebagai warga masyarakat luas tentu mempunyai keterbatasan dalam hal kemampuan ekonomi, keterbatasan ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Oleh karena itu tentu membutuhkan bantuan orang lain baik sesama masyarakat maupun pemerintah terutama dalam hal penerapan pola hidup sehat dan pola makan yang baik dan benar. Untuk meningkatkan derajat kesehatan secara optimal tentu saja kedua hal tersebut sangatlah penting bagi masyarakat, baik itu masyarakat perkotaan maupun masyarakat pedesaan, namun dengan keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh masyarakat maka kedua hal tersebut sulit untuk diwujudkan oleh masyarakat itu sendiri.
Memasuki abad ke-21, Indonesia menghadapi berbagai perubahan dan tantangan strategis yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Pembaharuan kebijakan pembangunan telah dilakukan pada tahun 1999 dan berhasil merumuskan visi pembangunan kesehatan Indonesia yang baru yaitu Indonesia Sehat 2010. Indonesia Sehat 2010 merupakan strategi/kebijakan nasional yang berdasarkan Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia (Depkes RI, 2002).
Berdasarkan Laporan Dinas Kesehatan Kota Kendari menurut seluruh data di Puskesmas, yakni distribusi masalah gizi masih menjadi masalah di Kota Kendari untuk tahun 2008 masalah gizi buruk ditemukan sebanyak 123 penderita, gizi kurang 514 penderita, gizi lebih 32 penderita, untuk ibu hamil dan ibu pada masa nifasnya terdapat 157 kasus yang mengalami Kekurangan Energi Kalori (KEK). Untuk tahun 2009 masalah gizi buruk sebanyak 142 penderita, masalah gizi lebih berjumlah 40 penderita, gizi kurang sebanyak 535 penderita, untuk ibu hamil dan ibu pada masa nifas yakni 163 kasus yang mengalami KEK (Dinkes, 2009).

Untuk mengetahui lebih jauh implementasi atau pelaksanaan program ini dilapangan perlu adanya suatu penelitian yang akan mendiskripsikan sudah sejauh mana program ini dilaksanakan?, bagaimana dengan dananya?, dan bagaimana hasil yang sudah dicapai, dan semua itu memerlukan evaluasi kinerja dari pada pelaksanaan program yang telah ditetapkan.

Selengkapnya, silahkan download :

No comments:

Post a Comment

Selamat datang di adifit'sblog
selamat bergabung di blog ini
silahkan tinggalkan beberapa komentar demi inovasi kita bersama.